PENERAPAN DESAIN VERNAKULAR PROGRESIF PADA RANCANGAN GEDUNG BAPPEDA JAWA BARAT DI KOTA BANDUNG
Kemajuan teknologi khususnya dalam bidang komunikasi memperlancar hubungan interkultural dan modernisasi. Hubungan interkultural masyarakat dan antar bangsa akan menciptakan proses akulturasi, baik dalam bentuk “Akulturasi integrasi maupun akulturasi dominasi”. Akulturasi masyarakat mampu menyerap unsur-unsur asing untuk memperkokoh budaya setempat dan mengembangkan jati dirinya, sedangkan pada akulturasi dominasi aspek budaya asing yang dominan akan merugikan identitas budaya lokal. ”A less extreme acculturation “ akan memberi peluang “local genius” meng-akomodasikan unsur-unsur budaya dari luar dan selanjutnya mengintegrasikan kedalam budaya etnik. Arsitektur neo-vernakular adalah salah satu gaya arsitektur yang muncul di era Post-modern, yang menggabungkan arsitektur tradisional dan arsitektur modern. Penerapannya banyak digunakan pada bangunan, salah satunya bangunan kantor BAPPEDA dimana peraturan daerah mewajibkan desain kantor pemerintahan mengangkat lokal budaya setempat. Setelah dianalisa mengenai ciri dan konsep arsitektur neo-vernakular dan disambungkan dengan fakta dan keadaan di lokasi, maka dapat diketahui bahwa dalam penerapkan konsep arsitektur neo-vernakular pada kantor BAPPEDA yang berlokasi di kota Bandung dapat menerapkan kriteria konsep dari bangunan adat Jawa Barat maupun Arsitektur yang lebih baru.
Detail Information
Citation
APA Style
. (2020).PENERAPAN DESAIN VERNAKULAR PROGRESIF PADA RANCANGAN GEDUNG BAPPEDA JAWA BARAT DI KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FTSP
Chicago Style
.PENERAPAN DESAIN VERNAKULAR PROGRESIF PADA RANCANGAN GEDUNG BAPPEDA JAWA BARAT DI KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FTSP,2020.Text
MLA Style
.PENERAPAN DESAIN VERNAKULAR PROGRESIF PADA RANCANGAN GEDUNG BAPPEDA JAWA BARAT DI KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FTSP,2020.Text
Turabian Style
.PENERAPAN DESAIN VERNAKULAR PROGRESIF PADA RANCANGAN GEDUNG BAPPEDA JAWA BARAT DI KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FTSP,2020.Text