//
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/etdlibitenasac/public_html/index.php:1) in /home/etdlibitenasac/public_html/sysconfig.inc.php on line 185
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; StringReader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/streams.php on line 48
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; FileReader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/streams.php on line 84
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; CachedFileReader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/streams.php on line 145
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; gettext_reader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/gettext.php on line 36
Warning: session_start(): Cannot start session when headers already sent in /home/etdlibitenasac/public_html/index.php on line 38
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/etdlibitenasac/public_html/index.php:1) in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/contents/show_detail.inc.php on line 42
Thahir Sastrodiningrat, Ir., M.Sc.
Dosen Pembimbing 1
ANANDA ANGGIE PUTRI SIMANJUNTAK / 222017182
Penulis
W.Mudjiyono, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing 2
Dalam merencanaan tebal perkerasan kaku terdapat dua metode yang sering digunakan untuk merencanakan suatu jalan yaitu metode AASHTO 1993 dan MDPJ 2017, permasalahan yang dikemukakan adalah bagaimana alternatif desain rigid pavement dengan kedua metode tersebut dari parameter-parameter perencanaan. Berapa tebal perkerasan yang dibutuhkan pada rigid pavement dengan metode AASHTO 1993 dan MDPJ 2017 sehingga didapatkan perbandingan tebal perkerasan kaku antara kedua metode tersebut pada jalan tol Jakarta - Cikampek. Mendukung penelitian di atas diawali dengan pengumpulan data Sekunder diantaranya nilai LHR 2016, VDF Kendaraan, CBR tanah dan gambar detail lapis perkerasan. Hasil desain menggunakan metode AASHTO 1993 mendapatkan tebal pelat beton sebesar 27 cm sedangkan hasil desain dengan menggunakan metode MDPJ 2017 diperoleh tebal pelat sebesar 31 cm. Terdapat selisih tebal pelat sebelum dibulatkan sebesar 4 cm. Perbedaan hasil analisis kedua metode ini relatif kecil, meskipun parameter yang digunakan kedua metode terdapat beberapa perbedaan, seperti penentuan tebal pelat beton. Pada metode MDPJ 2017, menggunakan dimensi yang telah ditetapkan secara tabelaris dengan nilai bulat dan rentang ketebalan 150 mm hingga 350 mm, dengan variasi ketebalan bertambah 10 mm setiap tingkatan ketebalan taksiran. Pada metode AASHTO 1993, ketebalan tidak diberikan rentang tetapi diperoleh dengan cara trial and error kedalam persamaan hingga mencapai keseimbangan, sehingga dimungkinkan memperoleh besaran tebal pelat yang tidak bulat.
Kata kunci: Jalan Raya, Perkerasan Kaku, Pelat Beton, Penulangan, Sambungan