// <![CDATA[PERANCANGAN GEDUNG KESENIAN MELALUI PENDEKATAN ARSITEKTUR NEO-VERNAKULAR DI KOTA BARU PARAHYANGAN]]> 0405098901 - Reza Phalevi Sihombing, S.T., M.T. Dosen Pembimbing 1 ANISA RACHMAWATI / 212020042 Penulis
Dalam era globalisasi yang semakin berkembang, kebutuhan akan pelestarian budaya lokal menjadi semakin penting sebagai bentuk identitas dan kebanggaan daerah. Kota Baru Parahyangan, sebagai kawasan yang dikenal dengan konsep hunian berwawasan pendidikan dan budaya, menawarkan peluang besar untuk menghadirkan arsitektur yang tidak hanya fungsional, tetapi juga mencerminkan kekayaan warisan budaya Sunda. Perancangan gedung kesenian di Kota Baru Parahyangan dengan konsep arsitektur neo-vernakular didasarkan pada beberapa faktor penting. Kesenian merupakan hasil karya seni manusia yang mengungkapkan keindahan serta merupakan ekpresi jiwa dan budaya penciptanya. Ragam kesenian yang ada tersebut diantaranya adalah seni musik, seni rupa, seni teater, seni sastra dan seni tari. Sebagai pusat bagi seni dan budaya, gedung kesenian harus menjadi tempat untuk memperkuat identitas lokal dan mendukung pengembangan ekonomi kreatif, seperti industri seni dan kerajinan. Dengan demikian, perancangan gedung kesenian ini bukan hanya tentang menciptakan sebuah bangunan, tetapi juga tentang membangun komunitas yang kuat, berkelanjutan, dan berbudaya.