PERANCANGAN THE BLACK HOLE MICE DENGAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BRURALISME DI JL. DR. DJUNJUNAN. KOTA BANDUNG
MICE dan pariwisata tidak dapat dipisahkan. Beberapa definisi MICE berhubungan dengan kegiatan pariwisata. Definisi juga diberikan untuk Wisata Konvensi, seperti yang diberikan oleh Pendit (1999): Usaha jasa konvensi, perjalanan insentif, dan pameran merupakan usaha dengan kegiatan memberi jasa pelayanan bagi suatu pertemuan sekelompok orang (negarawan, usahawan, cendekiawan, dan sebagainya) untuk membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan kepentingan bersama. Social Value, Arsitektur brutalisme lahir pada tahun 1950 yang merupakan masa saat terjadi banyak kemunduran sosial dan kerusakan akibat imbas dari peristiwa Perang Dunia II (1939 -1945), oleh karenanya keadaan saat itu mendesak untuk dilakukan pembangunan skala besar untuk merekonstruksi kehidupan sosial. kondisi Indonesia sedang kekurangan tempat penyelenggaraan Meeting, Incentive, Convention, Exhibition (MICE) berstandar internasional. Padahal, pemerintah berencana memfokuskan MICE sebagai motor pertumbuhan industri pariwisata, dan terdapat stigma buruk terhadar arsitektur brutalisme di era modern sehingga banyak orang mulai mengangap bangunan brutalisme sebagai simbol kerusakan kota dan keterpurukan. Dalam proses perancangan sebuah bangunan diperlukan sebuah metode perancangan yang baik dan benar untuk dijadikan sebagai acuan dalam merancang sebuah bangunan metode yang di gunakan kan yaitu menggunakan metode kualitatif desktiptif dengan mengunpulkan data-data analisis dan perancangan, bagunan mice ini di rancang di Jl. Dr. Djunjunan No.162, Sukagalih, Kec. Sukajadi, Kota Bandung, Jawa Barat. Dengan menerapkan tema Rising From The Black Hole, filosofi the black hole karena black hole adalah objek yang paling misterius di luar angkasa maka hampir sama dengan bangunan MICE yang menerapkan konsep arsitektur brutalisme di indonesia masih sangat misterius dan asing, black hole juga adalah konsentrasi materi yang sangat besar yang dikemas dalam ruang yang sangat kecil sehingga di harapkan agar bagunan MICE yang didesain ruang-ruang yang kecil bisa menampung aktifitas yang besar, tujuan menerapkan konsep arsitektur brutalisme pada bagunan MICE di era modern adalah agar membalikan stigma buruk yang di berikan masyarakat dan menjadi respon terhadap ara modern, sehingga timbulah tema “Rising From The Black Hole” yang artinya sesuatu yang bangkit dari lubang hitam
Detail Information
Citation
APA Style
. (2024).PERANCANGAN THE BLACK HOLE MICE DENGAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BRURALISME DI JL. DR. DJUNJUNAN. KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FAD
Chicago Style
.PERANCANGAN THE BLACK HOLE MICE DENGAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BRURALISME DI JL. DR. DJUNJUNAN. KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FAD,2024.Text
MLA Style
.PERANCANGAN THE BLACK HOLE MICE DENGAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BRURALISME DI JL. DR. DJUNJUNAN. KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FAD,2024.Text
Turabian Style
.PERANCANGAN THE BLACK HOLE MICE DENGAN PENERAPAN KONSEP ARSITEKTUR BRURALISME DI JL. DR. DJUNJUNAN. KOTA BANDUNG ().Arsitektur:FAD,2024.Text