// <![CDATA[PENDEKATAN DESAIN ARSITEKTUR BIOMORFIK PADA PERANCANGAN PUSPA INDONESIA EXHIBITION AND CONVENTION CENTER DI JALAN DJUNJUNAN, BANDUNG]]> 0423025801 - Theresia Pinkyawati. Ir.,MT Dosen Pembimbing 1 FARADILA GUSTIYANI / 212020067 Penulis
Indonesia menjadi negara yang banyak dikunjungi oleh wisatawan lokal hingga mancanegara, dengan objek wisata yang kian bertambah seiring berjalannya waktu membuka peluang besar untuk Indonesia sebagai pasar MICE. Bahkan berdasarkan Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Indonesia bertambah sebanyak 2%. Berkembangnya sektor MICE di Indonesia tak luput atas dorongan perkembangan ekonomi Indonesia setiap tahunnya bahkan setelah pandemi COVID-19. Namun masih belum banyak gedung yang dapat mewadahi kegiatan pertemuan hingga kegiatan-kegiatan lainnya khususnya di Kota Bandung, kota yang dikenal dengan banyaknya objek pariwisata serta keberagaman budaya yang dimilikinya. Berdasarkan studi preseden dan studi literatur yang dilakukan, belum banyak gedung khususnya gedung pertemuan dan pameran yang dapat menunjang MICE di Kota Bandung yang terutama yang menggunakan pendekatan arsitektur biomorfik. Dengan julukan “Kota Kembang” yang dimiliki, diharapkan bangunan dengan menggunakan pendekatan arsitektur ini akan menjadi ikon Kota Bandung ke depannya. Puspa Indonesia Exhibition and Convention merupakan solusi dari kurangnya gedung yang dapat mewadahi pertemuan, pameran hingga pagelaran seni, sehingga baik pengujung lokal hingga mancanegara dapat mengenal lebih dalam terhadap budaya-budaya yang ada di Jawa Barat terutama di Kota Bandung.