// <![CDATA[PERANCANGAN GEDUNG KESENIAN DENGAN PENERAPAN UNGKAPAN ANALOGI BENTUK METAFORA INTANGIBLE DI JAWA BARAT]]> 0405017003 - Ardhiana Muhsin ST.,MT. Dosen Pembimbing 1 MUHAMMAD AZMI ASH SIDIQ / 212020129 Penulis
Wilayah Jawa Barat terutama Kabupaten Bandung Barat saat ini belum memiliki fasilitas yang memadai bagi para seniman. Namun, dengan hadirnya gedung kesenian di Kota Baru Parahyangan, Kabupaten Bandung Barat, telah menjadi daya tarik bagi wisatawan baik lokal maupun regional. Hal ini membuka peluang besar bagi industri kreatif untuk tumbuh dan berkembang di Jawa Barat. Gedung kesenian yang dirancang dengan konsep Metafora Intangible dalam arsitekturnya, mengeksplorasi dimensi yang tidak teraba atau terasa secara fisik. Konsep Metafora Intangible dapat menciptakan karakteristik dalam bentuk elemen visual yang sesuai dengan fungsi dari bangunan yang akan dirancang yaitu gedung kesenian. Desain Metafora Intangible ini bertujuan untuk mengungkapkan esensi seni, kreativitas, dan ekspresi manusia. Melalui bentuk, struktur, dan elemen arsitektur yang dipilih. Ungkapan bentuk yang diimplementasikan terhadap bangunan kesenian memiliki tujuan untuk membuat tanggapan dari orang yang menggunakan bangunannya ataupun orang yang menikmatinya, Seperti bentuk yang terinspirasi dari unsur seni musik, contohnya kunci nada musik yaitu kunci G, gelombang tangga nada, warna monokrom, dan juga motif dari tuts piano. Pendekatan ini akan memberikan karakteristik visual yang unik dan sesuai dengan fungsi bangunan sebagai pusat kesenian, menjadikannya sebuah landmark potensial di Jawa Barat.