Detail Cantuman

Isolator merupakan komponen listrik yang berfungsi untuk mengisolasi konduktor bertegangan dari struktur pendukungnya, sehingga menjaga keamanan operasional sistem transmisi tenaga listrik. Arus bocor merupakan fenomena penting yang dapat mempengaruhi kinerja isolator dan keamanan operasional sistem transmisi tenaga listrik, khususnya pada kondisi lingkungan tropis seperti di Indonesia yang memiliki curah hujan tinggi dan variatif. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh besar dan arah hujan terhadap arus bocor pada isolator gelas dengan variasi sudut kemiringan pemasangan serta faktor lingkungan alamiah seperti kelembapan, suhu, kecepatan angin, dan intensitas sinar matahari. Metode penelitian menggunakan pengukuran langsung di lapangan dengan isolator gelas standar yang dipasang pada sudut 0°, 30°, 60°, dan 90°. Penelitian ini menggunakan berbagai curah hujan yaitu 0,4 mm (0°), 0,6 mm (0°), 0,8 mm (0°), 1 mm (0°), 1 mm (30°), dan 1 mm (60°). Data curah hujan dan arah hujan dicatat bersamaan dengan pengukuran parameter lingkungan alamiah secara langsung di lapangan. Analisis data dilakukan dengan menggunakan metode statistik berupa regresi, korelasi, kovarian, PCA, dan boxplot untuk menentukan hubungan antar variabel dan tingkat pengaruhnya terhadap arus bocor.Hasil penelitian menunjukkan bahwa besar dan arah hujan memiliki pengaruh signifikan terhadap arus bocor isolator gelas. Nilai arus bocor berbanding lurus dengan peningkatan kelembapan dan curah hujan. Isolator gelas sudut 0° menunjukkan rata-rata arus bocor tertinggi pada curah hujan 1 mm 60° di pagi hari (288 μA) dan terendah pada curah hujan 0,4 mm 0° di siang hari (197,2 μA). Isolator gelas sudut 30° memiliki rata-rata arus bocor tertinggi pada curah hujan 1 mm 0° di pagi hari (420 μA) dan terendah pada curah hujan 0,4 mm 0° di siang hari (245 μA). Isolator gelas sudut 60° menunjukkan rata-rata arus bocor tertinggi pada curah hujan 1 mm 0° di pagi hari (490,2 μA) dan terendah pada curah hujan 0,4 mm 0° di siang hari (267,4 μA). Isolator gelas sudut 90° menunjukkan rata-rata arus bocor tertinggi pada curah hujan 0,8 mm 0° di pagi hari (440,4 μA) dan terendah pada curah hujan 0,6 mm 0° di siang hari (260,4 μA). Selain itu, hasil prediksi umur isolator menggunakan berbagai metode, yaitu Forecast.ets, Forecast Trend, Linear, Confint, dan Polynomial Regression. Hasilnya menunjukkan bahwa umur terpanjang diperoleh pada isolator 0° dengan metode Forecast Linear yaitu 42 tahun 3 bulan 2 hari, sedangkan umur terpendek diperoleh dari metode Polynomial Regression pada sudut 60° dengan prediksi hanya 2 tahun 3 bulan. Umumnya, metode peramalan eksponensial dan linear menghasilkan prediksi umur yang lebih lama dibandingkan metode polinomial. Hal ini mengindikasikan bahwa posisi kemiringan berpengaruh besar terhadap degradasi isolator akibat faktor lingkungan, dan pendekatan peramalan dapat memberikan estimasi masa pakai isolator secara lebih akurat untuk keperluan perencanaan dan pemeliharaan sistem transmisi listrik.