Detail Cantuman

Kualitas air yang disimpan pada toren sering menurun akibat adanya partikel kotoran yang menumpuk sehingga mempengaruhi kejernihan dan kebersihan air, sehingga diperlukan suatu sistem pembersihan filter yang dapat berjalan secara otomatis. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan merancang dan menguji sistem backwash filter air berbasis Internet of Things (IoT) yang dapat dikendalikan secara otomatis maupun manual melalui aplikasi Blynk. Sistem ini dibangun menggunakan mikrokontroler ESP32 sebagai pusat kendali, sensor turbidity untuk mengukur kekeruhan, motor servo sebagai aktuator penggerak katup filter, serta katup solenoid (NO/NC) untuk mengatur aliran air pada toren. Metode penelitian meliputi pengujian pembacaan sensor turbidity dengan perbandingan alat ukur turbidity meter, pengamatan respon motor servo terhadap perubahan nilai kekeruhan, serta pengujian kendali sistem menggunakan aplikasi Blynk. Hasil penelitian menunjukkan bahwa sensor turbidity mampu membaca nilai 0 NTU pada air PDAM dan 40–46 NTU pada sampel air sabun, dengan selisih sekitar 0,5 NTU dibandingkan turbidity meter yang mencatat 4,61 NTU untuk Toren 1 dan 2,21 NTU untuk Toren 2. Pengujian aktuator menunjukkan motor servo DS3235SG dengan suplai 5V dan 2A hanya menghasilkan torsi 29 kg.cm, sehingga belum mampu melewati tahanan klik-lock pada katup filter manual. Pada sisi kendali, ESP32-C3 Supermini memiliki respon lambat 3–5 detik akibat keterbatasan regulator, sedangkan ESP32 Devkit V1 mampu memberikan respon kurang dari 1 detik. Aplikasi Blynk berfungsi menampilkan data sensor dan status aktuator sehingga pengguna dapat memantau dan mengendalikan sistem. Berdasarkan temuan ini disarankan penggunaan motor dengan torsi lebih besar serta perancangan jalur pemipaan khusus untuk proses backwash agar aliran air utama tidak terganggu.