// <![CDATA[KAJIAN PENURUNAN PERMUKAAN TANAH DAN KORELASINYA DENGAN MUKA AIR TANAH DI JAKARTA UTARA TAHUN 2022-2025]]> 0411127504 - Dr.rer.nat. Dian Noor Handiani, S.Si., M.T. Dosen Pembimbing 1 MUHAMMAD FAUZAN NASRULLAH / 232021045 Penulis
Penurunan muka tanah (land subsidence) merupakan salah satu permasalahan lingkungan yang signifikan di kawasan pesisir Jakarta Utara, khususnya akibat eksploitasi air tanah yang berlebihan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis penurunan muka tanah menggunakan citra Sentinel-1 dengan metode Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR). Hasil pengolahan data menunjukkan bahwa terjadi penurunan muka tanah dengan nilai mulai dari -0,005 hingga -0,222 m per tahun. Pada tahun 2022 didapatkan nilai rata-rata sebesar -0,078 m/tahun, pada tahun 2023 didapatkan nilai rata-rata sebesar -0,005 m/tahun, pada tahun 2024 didapatkan nilai rata-rata sebesar -0,178 m/tahun dan terakhir pada tahun 2025 didapatkan nilai rata-rata sebesar -0,049 m/tahun. Data penurunan muka tanah kemudian dikorelasikan dengan data muka air tanah untuk periode Januari 2023 hingga Desember 2024. Uji korelasi regresi linear dan polynomial dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penurunan muka air tanah dengan penurunan muka tanah. Hasilnya menunjukkan nilai koefisien korelasi sebesar ????2 = 0,1032 dan 0,0155, yang mengindikasikan hubungan positif sangat lemah antara kedua variabel. Hal ini menunjukkan bahwa penurunan muka tanah tidak sepenuhnya dikendalikan oleh fluktuasi muka air tanah, dan kemungkinan dipengaruhi oleh faktor lain seperti kompaksi tanah, aktivitas pembangunan, serta sifat geoteknik wilayah. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pengelolaan sumber daya air tanah dan mitigasi dampak penurunan tanah di wilayah Jakarta Utara maupun pesisir. Land subsidence is one of the significant environmental problems in the coastal area of North Jakarta, especially due to excessive exploitation of groundwater. This study aims to analyze land subsidence using Sentinel-1 images with the Differential Interferometric Synthetic Aperture Radar (DInSAR) method. The results of data processing show that land subsidence occurs with values ranging from -0.005 to -0.222 m per year. In 2022 an average value of -0.078 m/year was obtained, in 2023 an average value of -0.005 m/year was obtained, in 2024 an average value of -0.178 m/year was obtained and finally in 2025 an average value of -0.049 m/year was obtained. The land subsidence data was then correlated with groundwater level data for the period January 2023 to December 2024 Linear and polynomial regression correlation tests were conducted to determine the correlations between groundwater level decline and land subsidence. The results showed correlation coefficients of ????2 = 0.1032 and 0.0155, indicating a very weak positive correlation between the two variables. This indicated that land subsidence is not fully controlled by groundwater level fluctuations, and may be influenced by other factors such as soil compaction, development activities, and geotechnical properties of the area. This research is designed to serve as a reference in managing groundwater resources and mitigating the impact of land subsidence in North Jakarta and coastal areas.