//
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/etdlibitenasac/public_html/index.php:1) in /home/etdlibitenasac/public_html/sysconfig.inc.php on line 185
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; StringReader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/streams.php on line 48
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; FileReader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/streams.php on line 84
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; CachedFileReader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/streams.php on line 145
Deprecated: Methods with the same name as their class will not be constructors in a future version of PHP; gettext_reader has a deprecated constructor in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/lang/php-gettext/gettext.php on line 36
Warning: session_start(): Cannot start session when headers already sent in /home/etdlibitenasac/public_html/index.php on line 38
Warning: Cannot modify header information - headers already sent by (output started at /home/etdlibitenasac/public_html/index.php:1) in /home/etdlibitenasac/public_html/lib/contents/show_detail.inc.php on line 42
BRIAN YUWANA / 13.2003.110 / TI
Penulis
0430056901 - Emsosfi Zaini, Ir., M.T
Dosen Pembimbing 1
0425107701 - Hendro Prassetiyo, S.T., M.T.
Dosen Pembimbing 2
PT. Inti Pindad Mitra Sejati (PT. IPMS) adalah suatu perusahaan yang bergerak di dua bidang, yaitu bidang konstruksi baja dan pembuatan produk plastik. Di bidang pembuatan produk plastik perusahaan memproduksi banyak produk yang dihasilkan seperti pembuatan mangkok plastik, box plastik, pegangan untuk senjata, dan lain-lain. Pada bagian plastik PT. IPMS melakukan pemesanan bahan baku ketika ada permintaan terhadap produk. Jumlah bahan baku yang dipesan ditentukan berdasarkan jumlah produk yang akan diproduksi. Oleh karena itu penentuan jumlah bahan baku sangat perlu dilakukan agar persediaan di gudang dapat ditekan seminimal mungkin.Dengan melihat banyaknya produk yang dihasilkan oleh PT. IPMS, berarti bahan baku yang digunakan lebih dari satu jenis (multi item). Setiap item bahan baku menghasilkan satu jenis produk. Perusahaan dapat memesan beberapa jenis bahan baku (multi item) dari satu supplier. Perusahaan seringkali memesan beberapa item bahan baku tidak bersama-sama padahal pemesanan dilakukan pada satu supplier. Masalah lain yang terjadi adalah bahan baku yang datang terkadang tidak sesuai dengan waktu yang diinginkan perusahaan sehingga ongkos total persediaan meningkat. Selain dari penentuan kuantitas bahan baku ada masalah yang timbul yaitu kapasitas gudang penyimpanan bahan baku itu sendiri.
Memperhatikan hal tersebut, metode pengendalian persediaan yang sesuai adalah model persediaan multi item dan single supplier. Dari model ini akan menghasilkan frekuensi pemesanan yang akan mempengaruhi pada kuantitas pemesanan optimal dari masing-masing item bahan baku. Selain itu kapasitas dari gudang penyimpanan bahan baku menjadi kendala dalam penentuan kuantitas bahan baku.
Dengan menggunakan model persediaan multi item dan single supplier tanpa kendala kapasitas gudang menghasilkan 7 kali frekuensi pemesanan (m*). Setelah didapatkan frekuensi pemesanan maka kuantitas pemesanan (Q) untuk semua item dapat diketahui. Total ongkos yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 310.506.500. Beberapa item bahan baku dengan 7 kali pemesanan tidak memenuhi kapasitas gudang penyimpanan. Untuk mengatasi hal tersebut maka dilakukan perhitungan dengan mengaktifkan kendala kapasitas gudang penyimpanan. Perhitungan tersebut dilakukan dengan menambahkan pengali Lagrange (λ ). Nilai Lagrange dapat dicoba-coba sehingga menghasilkan total ongkos yang minimum. Nilai Lagrange yang optimal adalah 22000. Frekuensi pemesanan dengan menambahkan kendala kapasitas gudang penyimpanan berubah menjadi 15 kali pemesanan. Dengan 15 kali pemesanan semua item dapat memenuhi kapasitas gudang penyimpanan. Total ongkos yang dihasilkan adalah sebesar Rp. 317.734.193,903. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa jumlah frekuensi yang optimal adalah 15 kali pemesanan.