Detail Cantuman

Institut Teknologi Nasional (ITENAS) merupakan salah satu perguruan tinggi swasta di Bandung. Sebagai perguruan tinggi swasta yang terus berusaha agar tetap bertahan dalam persaingan dengan perguruan tinggi lainnya, ITENAS juga perlu melakukan penyusunan system pengukuran kinerja terhadap strategi yang dikerjakan. Pengukuran kinerja dilakukan untuk mengetahui berhasil atau tidaknya strategi-strategi yang telah dilakukan oleh ITENAS selama ini. Salah satu metode pengukuran kinerja yang dapat digunakan yaitu metode Balanced Scorecard. Balanced Scorecard adalah metode yang menterjemahkan visi, misi, dan strategi kedalam seperangkat ukuran menyeluruh yang memberi kerangka kerja bagi pengukuran dan manajemen strategis (Kaplan dan Norton, 1996). Metode Balanced Scorecard memandang pengukuran kinerja dari empat perspektif yaitu: finansial, pelanggan, proses bisnis internal, serta pembelajaran dan pertumbuhan. Pada penelitian sebelumnya, disusun sistem pengukuran Balanced Scorecard di itenas tanpa melihat level-level yang ada pada organisasi Itenas. Maka dari itu penyusunan system pengukuran kinerja menggunakan Balanced Scorecard dilakukan secara berjenjang, dimulai dari Institut yang merupakan level tertinggi di Itenas, dilanjutkan ke level fakultas karena keberhasilan dari indikator-indikator di fakultas akan mendukung keberhasilan pada level Institut. Pada penelitian ini, sebelumnya perlu disusun sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard di level institut agar menjadi acuan pada level-level dibawahnya, maka dari itu perlu dilakukan evaluasi. Evaluasi dilakukan pada penelitian sebelumnya yang masih terdapat beberapa kekurangan yaitu: penyusunan sistem belum dilakukan secara berjenjang, tidak menggunakan sasaran strategis, dan masih menggunakan perspektif finansial sebagai tujuan yang harus dicapai. Dari hasil evaluasi tersebut, dilakukan pengembangan dengan menyusun sistem pengukuran kinerja secara berjenjang dari level institut, membuat sasaran strategis dan merubah posisi finansial menjadi dibawah sebagai pondasi karena penelitian ini dilakukan pada bidang jasa pendidikan yang bersifat non profit oriented. Sehingga didapatlah model sistem pengukuran kinerja berbasis Balanced Scorecard di level institut. Langkah berikutnya adalah melakukan proses cascading. Proses cascading ini hanya dilakukan pada perspektif proses bisnis internal. Kedua perspektif lainnya dilakukan oleh peneliti yang berbeda yaitu perspektif pelanggan (Putri, 2010) dan pembelajaran dan pertumbuhan (Normadita, 2010) yang kemudian diintegrasikan menjadi rancangan sistem BSC secara keseluruhan. Proses cascading dimulai dengan menterjemahkan sasaran strategis dari level institut ke level fakultas dan menentukan indikator pendukungnya serta penyusunan scorecard. Proses cascading ini bertujuan untuk melihat apakah sasaran strategis di level institut dapat dilaksanakan di level fakultas dan juga menerjemahkan apa yang harus dilakukan di level fakultas untuk mendukung sasaran strategis di level Institut. Hasil sistem pengukuran kinerja pada penelitian tugas akhir ini dituangkan dalam bentuk peta strategi level institut dan fakultas, sasaran strategis untuk level institut dan level fakultas serta indikator pendukung untuk masing-masing sasaran strategis di setiap level dan juga rancangan scorecard di level fakultas. Selain itu, dari penelitian ini dihasilkan rancangan prosedur pengukuran kinerja (SOP) agar dalam melakukan penyusunan sistem pengukuran kinerja menjadi lebih terarah dan sistematis.