Detail Cantuman

PT. Chitose Indonesia Manufacturing (PT. CIM) adalah salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang industri manufaktur yang memproduksi furnitur seperti kursi, nursing bed, dan SOHO (perlengkapan kantor). Dalam menghadapi persaingan di dunia bisnis yang terjadi dewasa ini menuntut perusahaan untuk dapat bertahan dan menyusun strategi agar mampu bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk mencapai tujuan atau hasil yang diharapkan oleh perusahaan akan dicapai dengan adanya pencapaian visi dan pernyataan misi. Adanya pencapaian tujuan yang diharapkan oleh perusahaan mendorong dilakukannya pengukuran kinerja. Pengukuran kinerja yang dilakukan di perusahaan pada saat ini hanya dengan pengukuran finansial saja tanpa melihat aspek non finansial.
Metode pengukuran kinerja Balanced Scorecard adalah sekumpulan ukuran kinerja yang terintegrasi yang diturunkan dari visi dan misi perusahaan yang mendukung strategi perusahaan secara keseluruhan dengan menerjemahkan misi dan strategi unit bisnis ke dalam berbagai tujuan dan ukuran (Kaplan dan Norton, 2000). Metode ini memudahkan perusahaan untuk mengukur kinerja perusahaan secara finansial dan non finansial dilihat dari empat perspektif yaitu, perspektif finansial, pelanggan, proses bisnis internal dan pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard merupakan sistem manajemen yang dapat memotivasi berbagai temuan perbaikan pada area-area seperti: produk, proses pelanggan, dan pengembangan produk.
Penelitian tugas akhir ini adalah perancangan pengukuran kinerja perusahaan dengan menggunakan metoda Balanced Scorecard melalui perspektif proses bisnis internal. Sedangkan untuk ketiga perspektif lainnya akan diteliti oleh peneliti lainnya. Langkah-langkah dalam pengukuran kinerja ini adalah mengumpulkan data umum perusahaan seperti visi, misi, dan strategi. Visi, misi, dan strategi perusahaan dibutuhkan sebagai dasar perancangan Balanced Scorecard dengan melakukan penguraian visi, misi, dan strategi terhadap empat perspektif secara bersama-sama. Langkah selanjutnya adalah menentukan tujuan strategis perspektif proses bisnis internal dengan menggunakan rantai nilai Kaplan dan Norton. Setelah menentukan tujuan strategis, langkah selanjutnya adalah menentukan ukuran strategis untuk perspektif proses bisnis internal yang terdiri dari ukuran hasil (Lag indicator) yang menunjukkan keberhasilan pencapaian sasaran strategis dan ukuran pemacu kinerja (Lead indicator) yang menunjukkan penyebab atau pemacu ketercapaian ukuran hasil. Langkah selanjutnya menentukan nilai ukuran strategis dan target yang ingin dicapai oleh perusahaan. Proses terakhir dalam penyusunan Balanced Scorecard adalah menentukan diagram sebab akibat yang menunjukkan keterkaitan antar empat perspektif Balanced Scorecard yang menggambarkan hubungan antar tujuan strategis. Untuk mengatasi keterbatasan Balanced Scorecard, selanjutnya adalah merancang Causal Loop Diagram berdasarkan diagram keterkaitan sebab akibat dimana proses ini akan ditentukan variabel-variabel yang saling mempengaruhi, baik pengaruh positif atau negatif.
Hasil pengukuran kinerja dengan metode Balanced Scorecard adalah ukuran strategis yang didapatkan dari perspektif proses bisnis internal yaitu: jumlah produk baru (fresh) yang diwujudkan, waktu pelayanan perbaikan produk, Manufacturing Cycle Efficiency (MCE), Delivery Cycle Time, jumlah produk improvement yang diwujudkan, dan persen jumlah cacat komponen. Perancangan Causal Loop Diagram menghasilkan menghasilkan delapan buah Loop Reinforcing dan satu buah Loop Balancing untuk memperlihatkan hubungan keterkaitan antar variabelnya.