GEDUNG PAGELARAN SENI: BANDUNG MUSICAL VENUE “Teknis Akustik Auditorium Seni”
Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang kaya akan nilai budaya dan seni tradisionalnya dan masih dipertahankan hingga kini, terlihat dari banyaknya pelaku dan kegiatan seni di Jawa Barat. Di antara banyaknya seni Jawa Barat, salah satu yang paling berkembang adalah seni musik tradisional seperti Calung, Kecapi Suling, Degung, Gembyung, dan Angklung.
Di Kota Bandung sendiri terdapat banyak organisasi seni musik tradisional Sunda yang masih aktif hingga kini. Selain musik tradisional Sunda, musik pop modern juga sangat berkembang di kota ini. Hal ini terlihat dari banyaknya kegiatan konser music pop yang diselenggarakan. Sayangnya, potensi musik yang dimiliki tidak diimbangi dengan adanya fasilitas yang representatif untuk mewadahi para pelaku dan penikmat seni tersebut.
Pada perancangan ini, dibuat sebuah gedung pagelaran seni musik tradisional Sunda dan popular modern di Kota Summarecon Bandung. Dalam mendesain sebuah gedung pagelaran seni, hal yang harus diperhatikan adalah fungsi ruang auditorium seni dengan kualitas akustik yang baik. Atas dasar ini, maka tema yang diambil adalah Teknis Akustik Auditorium Seni. Ruang auditorium yang dirancang telah memenuhi aspek-aspek desain seperti penerapan rumus-rumus akustik, perhitungan waktu tunda, pencegahan cacat akustik berupa gema, pengaturan interior untuk mendapatkan sudut ideal dan kemiringan lantai audiens, serta perhitungan waktu dengung.
Detail Information
Citation
APA Style
. (2017).GEDUNG PAGELARAN SENI: BANDUNG MUSICAL VENUE “Teknis Akustik Auditorium Seni” ().Arsitektur:FTSP
Chicago Style
.GEDUNG PAGELARAN SENI: BANDUNG MUSICAL VENUE “Teknis Akustik Auditorium Seni” ().Arsitektur:FTSP,2017.Text
MLA Style
.GEDUNG PAGELARAN SENI: BANDUNG MUSICAL VENUE “Teknis Akustik Auditorium Seni” ().Arsitektur:FTSP,2017.Text
Turabian Style
.GEDUNG PAGELARAN SENI: BANDUNG MUSICAL VENUE “Teknis Akustik Auditorium Seni” ().Arsitektur:FTSP,2017.Text