Detail Cantuman

Rencana induk bandar udara merupakan proses awal dalam pembangunan suatu infrastruktur bandar udara. Prakiraan Permintaan Kebutuhan Pelayanan Penumpang dan Kargo yang memuat aspek – aspek yang di gunakan dalam peramalan jasa angkutan udara terangkum dalam Peraturan Kementerian Perhubungan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara yaitu KP 590 Tahun 2014 Tentang Pedoman Teknis Pembuatan Rencana Induk Bandar Udara. Aspek – aspek yang di tinjau/digunakan dalam peramalan jasa angkutan udara perlu ditinjau dari sudut pandang pakar yang memiliki kualifikasi dalam penyusunan rencana induk bandar udara, dimana pengumpulan persepsi para pakar tersebut menggunakan kuesioner dengan metode delphi dan divalidasi menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan dalam bentuk aspek tambahan lain, menentukan dan menganalisis aspek terpenting dalam komparasi data di luar dari yang tercantum dan yang tercantum dalam KP 590 tahun 2014 menggunakan metode AHP dan studi kasus tinjauan ulang rencana induk bandar udara. Hasil analisis berdasarkan pengumpulan data primer, aspek kebijakan / strategi pengembangan wilayah, dengan Rencana zonasi wilayah pesisir dan pulau – pulau kecil, Multiple Airport System, kemudian data potensi ekonomi daerah dengan kesehatan, pendidikan dan Data Topografi, Fisiografi, dan Meteorologi dengan Hidro Oseanografi, Aksesibilitas ke bandar udara terdekat. Aspek terpenting dalam prakiraan permintaan kebutuhan pelayanan penumpang pada rencana induk bandar udara sesuai yang tercantum dan di luar dari yang tercantum dalam KP 590 tahun 2014 adalah kebijakan / strategi pengembangan wilayah (35,25 %) dan tinjau ulang rencana induk bandar udara adalah data lalu lintas angkutan udara (35,43 %). Dan aspek yang berpengaruh dalam analisis proyeksi penumpang adalah aspek potensi ekonomi daerah dan lalu lintas udara.