Detail Cantuman

Jalur kereta api merupakan jalur yang terbentang di Jawa dan Sumatera dengan panjang kurang lebih 7700 km. Hampir sebagian besar jalur tersebut berada diatas tanah dengan kondisi geoteknik dan geologi yang berbeda – beda hal ini dapat menyebabkan longsor dan amblesan yang dapat mengganggu keselamatan perjalanan kereta api. Pelaksanaan proyek penanganan daerah rawan memiliki banyak hambatan dan risiko yang terjadi baik pada saat perencanaan maupun pelaksanaannya sehingga diperlukan manajemen risiko untuk dapat mengantisipasi risiko yang terjadi. Tujuan dari tesis ini yaitu untuk mengidentifikasi kejadian risiko, factor risiko dan tindakan pencegahan pada proyek penanganan daerah rawan di jalur kereta api. Metode penelitian menggunakan kuisioner para tenaga ahli di bidang proyek penanganan daerah rawan di jalur kereta api dengan metode House of Risk (HOR). Hasil perhitungan dari metode HOR Terdapat 41 variabel kejadian risko, 31 faktor risiko dan 23 tindakan pencegahan. Pada tahap HOR fase 1 terdapat 13 faktor risiko prioritas. Berdasarkan pembagian kriteria terdapat 2 variabel kategori risiko tinggi, 4 kategori risiko sedang dan 7 kategori risiko rendah. Semua faktor dengan risiko tinggi terdapat pada tahapan pelaksanaan. Pada HOR fase 2 terdapat 13 tindakan pencegahan prioritas. Berdasarkan nilai efektifitas dengan metode threebox ada 3 tindakan pencegahan masuk dalam kriteria tinggi, 4 tindakan pencegahan masuk kedalam kriteria sedang dan 6 tindakan pencegahan masuk kedalam kategori rendah. Hasil penelitian tindakan pencegahan dengan kriteria efektifitas tinggi sudah sesuai dengan variabel faktor risiko yang masuk pada kriteria risiko tinggi. Kata kunci: Faktor Risiko, Kejadian Risiko, Tindakan Pencegahan, Manajemen Risiko.