Detail Cantuman

Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel secara geografis terletak di sebelah barat Teluk Banten. Secara Administratif Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel masing-masing terdiri dari 10 dan 8 desa. Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel tidak mempunyai saluran drainase yang terstruktur, pengaliran air hujan hanya mengandalkan sungai dan sistem drainase tersier bempa saluran tepi jalan. Lokasi banjir terletak di De~a Salira, di perbatasan antara Desa Salira dan Mangunreja, Desa Mangunreja, Desa Sumuranja, perbatasan Desa Margasari dan Argawana, Desa Argawana dan di perbatasan De::;a Margasari dan Bojonegara. Jika musim hujan tiba dengan durasi hujan yang lama dan intensitas hujan yang tinggi, maka akan terjadi genangan di permukaan jalan dan kawasan pemukiman penduduk di tujuh lokasi tersebut. Hal ini terjadi karena adanya penyumbatan sampah di saluran dan sungai serta meningkatnya koefisien pengaliran akibat pembukaan lahan untuk pertambangan bal1an galian golongan C dan aktivitas industri. Oleh karena itu dibutuhkan perencanaan sistem drainase yang terencana untuk Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel. Data curah hujan harlan maksimum yang diperlukan untuk menghitung banjir rencana di Kecamatan Bojonegara dan Pulo Ampel diambil dari 5 Stasiun Hujan, yaitu Stasiun Cilegon. Stasiun Serang, Stasiun Ciomas, Stasiun Cinangka dan Stasiun Padarincang dengan Pencatatan 28 tahun. Data homogen setelah jumlah data dikurangi menjadi 25 tahun. Setelah data konsisten dan homogen maka dihitung analisa frekuensi dan pemilihan persamaan intensitas hujan. Perioda Ulang Rencana (PUH) yang dipilih adalal1 5, 10 dan 25 tahun sesuai dengan luas blok pengaliran dan resiko yang dapat terjadi diwilayah tersebut. Diusulkan 2 altematif saluran drainase, dari per banding an perkiraan biaya total konstruksi maka altematif yang dipilih adalah altematif 1 dengan panjang 50.290 m dan biaya Rp126.261.339.954,01