Trouble Shooting Kerusakan Turbine Blade Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 55 MW
Terjadinya kegagalan blade turbin uap pada sistem Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) kapasitas 55 MW yang telah beroperasi selama ± 26 tahun berdampak pada penghentian sistem pembangkit di luar jadwal perawatannya. Hal tersebut memberikan kerugian produksi yang besar dan gangguan pada suplai energi di jaringan transmisi. Untuk menghindari terulangnya kegagalan tersebut diperlukan suatu kajian, sehingga akar permasalahan kegagalan dapat diantisipasi dikemudian hari. Untuk mengetahui kemungkinan penyebab dari kegagalan sudu turbin uap tersebut dilakukan beberapa metoda inspeksi, yaitu : visual inspection, dye penetrant test, uji komposisi kimia pada bulk material dan scale, hardness test, analisa struktur mikro, fraktografi ( SEM dan Mikroskop Optik ), serta mencari literatur yang berhubungan dengan kegagalan tersebut. Data yang diperoleh digunakan untuk analisa kemungkinan penyebab terjadinya kegagalan pada sudu tersebut dengan menggunakan metoda RCA ( Root Cause Analysis ) untuk mengetahui akar permasalahan yang terjadi. Hasil analisa tersebut membuktikan bahwa kemungkinan penyebab kegagalan pada sudu turbin uap karena terjadi korosi pada celah antara shroud dan tenon, sehingga sebagian material shroud terkikis yang berakibat unbalance pada putaran rotor yang menyebabkan permukaan luar shroud bergesekan dengan labyrinth, gesekan yang terus menerus terjadi mengakibatkan sebagian material shroud dan tenon terlepas.
Detail Information
Citation
APA Style
. (2017).Trouble Shooting Kerusakan Turbine Blade Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 55 MW ().Magister Tenik Mesin:FTI
Chicago Style
.Trouble Shooting Kerusakan Turbine Blade Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 55 MW ().Magister Tenik Mesin:FTI,2017.Text
MLA Style
.Trouble Shooting Kerusakan Turbine Blade Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 55 MW ().Magister Tenik Mesin:FTI,2017.Text
Turabian Style
.Trouble Shooting Kerusakan Turbine Blade Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi 55 MW ().Magister Tenik Mesin:FTI,2017.Text