PANTI WREDHA MIROSEA NGABAYUAN
Dari tahun ketahun data membuktikan bahwa usia harapan hidup penduduk Indonesia semakin meningkat. Kondisi tersebut telah membawa konsekuensi timbulnya berbagai masalah yang berkaitan dengan kondisi jasmaniah, rohaniah, sosial dan ekonomi bagi manula, sehingga mendorong semakin pentingnya kebutuhan penyediaan berbagai macam pelayanan sosial. Pembangunan panti wredha merupakan alternatif pemecahan masalah untuk merawat dan menjaga manula yang tidak terurus dan terlantar karena keterbatasan materi maupun non materi. Banyak sekali manfaat positif yang dirasakan manula ketika hidup atau tinggal di panti wredha, salah satunya mereka bisa tetap beraktifitas dan berkomunikasi dengan manula seusianya. Usia manula merupakan titik dimana seorang manusia tidak lagi memiliki kesehatan fisik yang sehat ketika waktu muda. Di usia lansia mulai merasakan adanya dengan keterbatasan fisik, keterbatasan sosial dan keterbatasan pencapaian. Perencanaan Panti Wredha Mirosea Ngabayuan mengusung tema aksesibilitas desain melalui pendekatan desain yang menyesuaikan standar ruang gerak manula dengan kedekatan antar ruang, hubungan antar ruang, jarak tempuh yang mampu dicapai manula, perletakan massa bangunan di lahan yang berkontur, serta pengadaan fasilitas seni dan olahraga. Diharapkan panti wredha ini dapat menimbulkan rasa nyaman bagi manula dan mengurangi lingkup sosial manula yang semakin terbatas sehingga antara sesama manula dapat saling bersosialisasi dan melakukan kegiatan yang positif bersama, sehingga dapat meningkatkan kesehatan dan kebahagiaan manula di Kota Bandung.
Detail Information
Citation
APA Style
. (2018).PANTI WREDHA MIROSEA NGABAYUAN ().Arsitektur:FTSP
Chicago Style
.PANTI WREDHA MIROSEA NGABAYUAN ().Arsitektur:FTSP,2018.Multimedia
MLA Style
.PANTI WREDHA MIROSEA NGABAYUAN ().Arsitektur:FTSP,2018.Multimedia
Turabian Style
.PANTI WREDHA MIROSEA NGABAYUAN ().Arsitektur:FTSP,2018.Multimedia